Monday, April 25, 2011

Kebangkitan Yang BERBICARA

Yohanes 20:1-18

Pendahuluan

Ketika Maria dan perempuan lainya hendak mengunjungi kubur Yesus, mereka hanya menemui sebuah fakta bahwa kubur Yesus kosong. Selain itu di area kubur kosong itu terdapat 3 orang yang melihat kubur Yesus kosong dengan 3 reaksi yang berbeda juga. Walau pun kubur telah kosong, namun Maria masih bersedih (ayat 11-13); sedangkan Simon Petrustidak mengatakan apa-apa (ayat 6-7). Dan murid yang lain, ketika melihat kubur kosonglangsung percaya kepada apa yang dikatakan Maria (ayat 8). Walau mereka memiliki reaksi yang berbeda tetapi memliki 1 persamaan yaitu bahwa mereka masih belum mengingat dan memahami bahwa Yesus bangkit pada hari yang ke 3. Jadi walau mereka sering mendengar firman, namun perkataan atau pengajaran Yesus tidak masuk sampai ke dalam sekali atau tidak meresap dalam hati mereka (Apakah mereka hanya kagum dengan mujizat-mijizat Yesus, sehingga tidak memperhatikan firman dari Yesusnya?) Bukan tidak sedikit orang yang merasa puas kalau melihat sosok tokoh idola, lepas bagaimana hidupnya, perkataannya, dsb. Ketidaksadaran inilah yang membuat para murid-murid pada saat itu tetap saja masih bersedih (ayat 9).

Ada beberapa hal yang bisa kita pelajari dari kehadiran demi kehadiran Yesus setelah kebangkitan-Nya itu kepada pada murid-murid. Yesus memiliki banyak cara untuk mengisi kekosongan hati atau kekuatiran atau trauma dalam hidup mereka, yaitu:

1. Bagi Maria, Kematian Bukan akhir segalanya tetapi awal dari kehidupan Yang Lebih INDAH.

Kedatangan Maria ke kubur pagi-pagi benar adalah untuk melakukan pembalseman pada mayat Yesus. Namun semua menjadi BATAL karena mayat Yesus tidak ada, malah berjumpa dengan Yesus yang sudah bangkit dari kematian. Kematian tidak bisa menguasai tubuh yang tersalibkan dari Tuhan Yesus.

2. Mereka, termasuk Maria memahami kematian sebagai kebinasaan, keterpisahan, kerugian, malapetaka; bahkan tidak sedikit yang berpendapat kematian adalah pemisahan secara paksa dari kehidupan bersama Tuhan. Ini dikarenakan bahwa kematian adalah BATAS akhir dari kehidupan manusia, tidak ada lagi yang bisa dilakukan lagi atau dilanjutkan.

“Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepadaKu, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepadaKu, tidak akan mati selama-lamanya”(Yoh. 11:25).

1. Bagi Maria

Dalam Yoh 11:1-45, Maria dan Marta penah mengalami kesedihan yang ditinggal saudara laki-laki mereka yang bernama Lazarus. Sulit bagi Maria dan Marta untuk menerima kenyataan bahwa Lazarus telah mati. Mereka terpuruk, seakan-akan tak ada harapan lagi bagi mereka. Tuhan Yesus yang mereka harapkan datang lebih awal, ternyata datang setelah Lazarus dikubur. Mereka menganggap kehadiran Tuhan Yesus tak mampu mengubah keadaan. Bagi mereka, dibalik batu kuburan Lazarus, yang ada hanyalah kematian. Tidak ada harapan! Namun bagi Allah, selalu ada kemungkinan baru, harapan baru dan kehidupan baru. Pengalaman Lazarus yang dibangkitkan dari kematian, menunjukkan kekuatan Roh Allah yang sungguh memberi kehidupan.

Lalu SEKALI lagi, Yesus meninggalkan mereka. Sekarang bukan lagi Lazarus yang mati tetapi Yesus yang pernah membangkitkan saudara mereka yang malah MATI. HABIS sudah pikirnya! Yesus yang membangkitkan malah mati, kalau demikian BERHARAP kehidupan pada siapa lagi?

Maria dan murid-murid Tuhan Yesus, pada malam sebelumnya jelas bukan berada dalam keadaan damai sejahtera. Lebih tepatnya, malam itu mereka bersedih karena Guru mereka meninggal. Mereka juga ketakutan, karena mereka (1) sudah tidak memiliki pemimpin, bahkan mereka (2) berada di bawah bayang-bayang pengejaran oleh orang-orang Farisi dan penguasa saat itu, yang menganggap mereka dapat menjadi bibit teroris baru, yang menggantikan Yesus, setelah pemimpin mereka mati. Kita dapat merasakan bahwa pada saat itu, para murid-murid juga sedang bergumul.

Sangat mungkin ayat 25 itu hanya diingat Maria tetapi tetap tidak melawat hidupnya, oleh sebab itu, kebangkitan ini kembali mengingatkan Maria.

Amsal 24:16 Sebab tujuh kali orang benar jatuh, namun ia bangun kembali, tetapi orang fasik akan roboh dalam bencana.

Tuhan tahu apa yang menjadi masalah dari Maria, yaitu ketakutan pada kematian. Oleh sebab itu, Yesus sekali mengajarkan bahwa Kematian bukan akhirnya segalanya tetapi menjadi awal kemenangan orang percaya. Maria gagal memahami hal ini, tetapi Tuhan membangkitkan dia kembali untuk sadar akan arti kehidupan yang kekal.

2. Bagi PETRUS:

Kebangkitan Kristus memberi pengharapan akan perubahan arah hidup dari Petrus. Kematian Yesus sangat menenggelamkan seluruh CITA-CITAnya, masa depannya, rencananya sejak awal. SIAPA yang TIDAK BANGGA dari Nelayan lalu sekarang menjadi murid seorang Guru BESAR. Tetapi kalau orang yang menjadi sandarannya ternyata MATI, apa dia tidak kecewa berat?

Belum lagi masalah lainnya, yaitu sejak penyangkalannya kepada gurunya, Petrus hidup dalam perasaan BERSALAH yang AMAT dalam.

Petrus, yang telah kembali menjadi nelayan, sedang berharap cemas atau sedang menantikan dengan cemas: yaitu apa Yesus datang kepadanya? (Luk 24:12 Sungguhpun demikian Petrus bangun, lalu cepat-cepat pergi ke kubur itu. Ketika ia menjenguk ke dalam, ia melihat hanya kain kapan saja. Lalu ia pergi, dan ia bertanya dalam hatinya apa yang kiranya telah terjadi.). Jadi ketika teman-temannya berkata Yesus ada di pantai, Petrus begitu senang luar biasa dan segera menghampirinya (Yohanes 21:7 “Maka murid yang dikasihi Yesus itu berkata kepada Petrus: "Itu Tuhan." Ketika Petrus mendengar, bahwa itu adalah Tuhan, maka ia mengenakan pakaiannya, sebab ia tidak berpakaian, lalu terjun ke dalam danau].


Setelah Yesus mati di atas kayu salib, maka mereka semua lari ketakutan dan kembali kepada profesi mereka. Namun peristiwa kebangkitan telah merubah kembali arah hidup para murid-murid, khususnya Petrus, yaitu bukan berharap menjadi PEJABAT atau memperoleh kedudukan secara politis. Fokus mereka sekarang adalah untuk BANGKITmenjadi berkat bagi orang lain, Menyelamatkan dunia. Kedatangan Yesus telah mengubah mereka, yaitu MENGUBURKAN KARIR atau CITA-CITA atau agenda pribadi mereka, dan MEMBANGKITKAN atau meneruskan agenda ALLAH bagi dunia ini.

3. Bagi Tomas:

Ada banyak cara untuk Yesus selalu menjawab atau memecahkan dan mengertiakan MASALAH kita. Dan IA selalu mengisi seluruh kekosongan dari ruang hati kita tersebut sampai PENUH.

Ketika Yesus bangkit dan semua murid-murid heboh akan berita tersebut, ternyata Tomas tidak bersama-sama dengan mereka (ayat 1). Tomas yang menyendiri atau jauh dari persekutuan dengan murid-murid lainnya atau sesamanya memberikan efek ketiadaan sukacita, maka ia tidak menerima berkat dan sukacita seperti yang lainnya. Murid-murid lainnya dilawat oleh Allah, tetapi Tomas dilewat oleh berkat-Nya.

Matthew Henry: Ketika seseorang meninggalkan persekutuan kristiani, sesungguhnya mereka tidak mengetahui mereka sedang kehilangan apa? (tepat sekali perkataan Henry. Kita sering merasa dan berpikir bahwa saya tidak rugi apa2 dan tidak kehilangan apa pun).

Adam Clarke: dengan absennya ia dari kumpulan murid-murid, ia kehilangankesempatan yang berharga untuk melihat dan mendengar Kristus; dan untuk menerima (pada saat ini) berkat yang tak ternilai dari Roh Kudus]. Tomas kehilangan banyak hal yang baik, dan mendapatkan banyak hal yang buruk / jahat, tetapi ia tidak sadar akan keadaannya. Lihatlah konsekwensi dari tindakan meninggalkan perkumpulan umat Allah! Yaitu: hatinya menjadi makin keras dan gelap melalui tipu daya dari dosa.

Oleh sebab itu, tidak heran jika Tomas membutuhkan BUKTI yang KurangAjar.Dan hal itu wajar saja nampaknya! Karena orang jauh dari persekutuan biasanya memiliki sikap-sikap seperti orang yang tidak pernah KUMPUL dengan Yesus atau memiliki sikap yang kurang sopan, seperti seorang preman.

Sekali lagi IA butuh anugerah untuk bisa menikmati kembali pengampunan dan kasih dari ALLAH.

Filipi 4:13-19: “Segala perkara dapat kutanggung di dalam DIA yang memberi kekuatan kepadaku. Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaanNya dalam Kristus Yesus”. Menghadapi kesulitan, pencobaan, dukacita atau apapun juga, percayakan semua kepada Tuhan. Lakukan kebenaran Firman Allah. Jadikan hidupmu berkenan kepadaNya agar Ia percaya kepadamu ketika engkau percaya kepadaNya. Seperti Maria, datanglah dengan kerendahan hati, hingga jatuhlah belas kasihan Yesus. Pada saat itulah datang pertolongan Tuhan. Saat itulah saudara akan melihat Allah mengerjakan perkara-perkara yang tidak pernah saudara pikirkan.

Ternyata Tuhan kita begitu kaya (bukan hanya secara jasmani belaka) tetapi juga kaya untuk memenuhi masalah atau pergumulan atau kekosongan hati dari Tomas. Dan cara Tuhan melawat setiap pribadi lepas pribadi sangat unik dan berbeda. Tuhan kita sungguh luarbiasa! Kiranya Paskah 2011 juga masih memiliki khasiat yang kaya bagi pergumulan atau masalah saudara.

PENUTUP

Apakah arti kebangkitan-Nya bagi saudara pribadi? (1 Kor. 15:25-27), Pilihan kita menentukankepada siapakah kita menaruh iman dan pengharapan kita ! Keputusan kita menentukan arah hidup Kita. Paskah tahun ini juga kiranya memberikan suatu asa baru, seperti Petrus yang menantikan apa yang akan terjadi, kiranya semangat yang sama juga kita miliki!

No comments: