Tak sedikit orang berpendapat bahwa keperkasaan / kesejatian kaum pria diukur dari seberapa banyak materi [uang, mobil, rumah dll.] dan seks [makanya sekarang banyak obat-obat kuat beredar di toko-toko obat untuk mem-perkasa-kan ke-pria-an seorang lelaki]. Wacana ini semakin terlihat jelas dari beberapa kasus yang sekarang lagi in... kasus video porno [dari kalangan artis, pejabat, politikus dan mahasiswa. Ini berarti segala lapisan menjadi rusak karena wacana di atas? walahualam! Belum lagi kasus kalangan rohaniawan di amrik.] dan kasus poligami yang lagi 'in' sehingga sampai SBY harus turun tangan 'mencampuri' urusan pribadi publik [begitu yang protes akan PP yang akan dikeluarkan oleh pemerintah]. Dan kaum wanita mengetahui hal ini dan [maaf] memanfaatkan kelemahan kaum pria ini. Kaum wanita memberi seks untuk mendapat materi para pria; sedangkan kaum pria memberikan materi untuk mendapat seks para wanita.
Tuhan Yesus datang tepat sebagai seorang pria [a man] ke dunia [napa ia kagak jadi wanita? wah ini harus dibahas lagi di topik lain deh :)]. Ia datang tak sekedar sebagai seorang Savior yang mengangkat seluruh umat manusia dari lumpur dosa tetapi juga memberdayakan ke-PRIA-an setiap para pria. Yesus tahu dan mengenal setiap kondisi para pria, yang tak sedikit kali selalu sok tahu padahal tak banyak hal ia tahu; ia merasa kuat padahal sesungguhnya ia butuh penolong untuk mengatasi kelemahannya.
Ia datang menjadi pria, agar para pria dapat meneladani kehidupan kemanusiaan-Nya. Dalam kemanusiaan, Ia mengakui segala kelemahan-Nya, kehausan-Nya, dan keterbatasan-Nya dalam waktu dan fisik, sehingga ia dengan keterbatasan-Nya ia tak menyia-nyiakan waktu yang ada dan menyelesaikan segala tugas yang diemban-Nya selama di dunia. Dalam keterbatasan-Nya ia selalu bersandar kepada Sang Bapa, sehingga setiap hari Ia datang berdoa kepada Allah Bapa. Kita para pria? setiap bangun dari tidur sudah memikirkan ego kita [bisnis, hutang, karir, seks, dll].
Tuhan, terima kasih atas kehadiran-Mu bagi kami para pria.
No comments:
Post a Comment