Friday, December 30, 2005

Renungan Kitab

Ia Datang Kembali
Nats: Wahyu 1:3; 22:7

Pendahuluan
Dalam salah satu Iklan TV, ada sederetan org berbaju hitam bertopi hitam lebar tergambar dari belakang, duduk (berdiri) berjajar. Kesan pertama: mereka adalah laki-laki Yahudi beraliran ortodoks. Pakaian dan topi adalah tandanya. Tapi astaga ! seorang di antara mereka menoleh ke belakang, ternyata wanita… mengapa pakaiannya seperti itu ? Ya, karena di adalah wanita Spanyol. Pakian itu memang biasa dipakai wanita Spanyol. Dari belakang tak berbeda, dari depan baru berbeda. Pria atau wanita, Yahudi Ortodoks atau wanita Spanyol. Benar, itulah yang menarik dari iklan TV yang bertajuk ‘open up’, meleklah ? terhadap apa ? tentunya bukan hanya mata tetapi juga pikiran kita.
Teks-teks Alkitab ibarat ilustrasi tsb. Teks Alkitab yang kita baca itu seperti ‘punggung’. Yang kita temukan melalui ‘tafsiran’, ‘penguraian firman tuhan’, self study seperti ‘wajah’. Hasilnya mengejutkan ! Saya bukan mengarahkan mana yang benar dan salah, tetapi yang ingin saya tekankan adalah kalau kita mau belajar, kita mau sediakan waktu untuk mengamati, teliti dulu, hasilnya akan LUAR BIASA !
Memang Kitab Wahyu adalah kitab yang tidak mudah untuk dipahami karena isi dan bahasa simbol yang disampaikan walau saya yakin bagi pembaca waktu itu lbh baik dlm memahami (mungkin kondisi penganiayaan). Namun di balik kesukaran itu ada tujuan yang ingin disampaikan, yaitu:

1. Janji ‘berkat’ secara jelas kepada yang membacanya & menaatinya, lihat Why 1:3 ‘berbahagialah ia yg membacakan & mrk yg mendengarkan kata2 nubuat ini, & yg menuruti apa yg ada tertulis didlmnya, sbb wktnya sudah dekat.” Jadi walau tdk memahami secara utuh, tetapi pasti bisa mengerti secukupnya utk dpt berkat melalui-Nya.

2. Janji pengharapan. Dalam 22:7 disebutkan ‘Aku akan datang segera’
Kitab ini bisa dibagi dua bagian, yaitu:
1-11 mengisahkan pergumulan di antara manusia, yaitu antara orang percaya dan non-percaya. Bagaimana dalam hal ini gereja harus mengalami penganiayaan (skop kecil)
12-22 : dari penglihatan2 itu kita dipaparkan bahwa pergumulan di dunia yg kacau-balau ini ternyata dilatar-belakangi perang antara Allah – Iblis.
Dalam kondisi yang seperti itulah Tuhan berjanji akan segera datang menjemput kita sebagai tanda kemenangan. Acapkali kita rasa Tuhan tidak hadir dalam pergumulan, kesulitan kita, padahal Dia sedang ‘berperang’ untuk membantu. Mengapa terjadi demikian ? karena hanya melihat sebagian peristiwa, dan semuanya.

Ilustrasi:
Pernah ada seorang tua yg hidup di desa kecil. Meskipun ia miskin, semua org cemburu kepadanya krn ia memiliki kuda putih cantik. Bahkan raja menginginkan hartanya itu. Kuda seperti itu blm pernah dilihat bgt kemegahannya, keagungannya dan kekuatannya. Org menawarkan harga amat tinggi utk kuda jantan itu, ttp orang tua itu selalu menolak, "Kuda ini bkn kuda bagi saya," ia akan mengatakan. "Ia adalah spt seseorg. Bagaimana kita dpt menjual seseorg. Ia adalah sahabat bukan milik. Bagaimana kita dapat menjual seorang sahabat. " Orang itu miskin dan godaan besar. Tetapi ia tidak menjual kuda itu. Suatu pagi ia temukan kuda itu lenyap dari kandangnya. Seluruh desa dtg menemuinya. "Org tua bodoh," mrk ejek dia, "Sdh kami ktkan bhw orang akan curi kudamu. Kami peringatkanmu bhw kamu akan di rampok. Anda begitu miskin. Mana mungkin anda dpt melindungi binatang yg begitu berharga? Coba kalo dijual, Anda dpt minta harga brp pun pasti akan dibayar juga. Sekarang kuda itu hilang & dikutuk oleh kemalangan.Org tua itu menjawab, "Jgn bicara terlalu cepat. Katakan saja bhw kuda itu tdk berada di kandangnya. Itu saja yg kita tahu; selebihnya adalah penilaian. Apakah saya di kutuk atau tidak, bagaimana Anda tahu hal itu? Bagaimana Anda dapat menghakimi?" Org protes, "Jangan menggambarkan kita sbg org bodoh! Mungkin kita bkn ahli filsafat, ttp filsafat hebat tidak di perlukan. Fakta sederhana bhw kudamu hilang adalah kutukan." Org tua itu berbicara lagi. "Yg saya tahu hanyalah bhw kandang itu kosong dan kuda itu pergi. Selebihnya saya tdk tahu. Apakah itu kutukan atau berkat, saya tdk tahu. Yg kutahu hanyalah sepotong peristiwa. Siapa tahu apa yang akan terjadi nanti?"Org-org desa tertawa. Menurut mrk org itu gila. Mrk memang sll anggap dia org tolol; kalau tdk, ia akan jual kuda itu & hidup dr uang yg diterimanya. Sebaliknya, ia seorg tukang potong kayu miskin, org tua yg memotong kayu bakar dan menariknya keluar hutan lalu menjualnya. Uang yang ia terima hanya cukup untuk membeli makanan, tidak lebih. Hidupnya sengsara sekali. Sekarang ia sdh membuktikan bhw ia betul-betul tolol.Stl 15 hari, kuda itu kembali. Ia tdk di curi, ia lari ke dlm hutan. Ia tdk hanya kembali, ia juga membawa sekitar selusin kuda liar bersamanya. Skl lagi penduduk desa berkumpul sekeliling tukang potong kayu itu & mengatakan, "Org tua, kamu benar & kami salah. Yang kami anggap kutukan sebenarnya berkat. Maafkan kami."Jawab org itu, "Skl lagi kalian bertindak gegabah. Katakan saja bhw kuda itu sdh balik. Katakan saja bhw selusin kuda balik bersama dia, ttp jgn menilai. Bgm kalian tahu bhw ini adalah berkat? Anda hanya ihat sepotong saja. Kecuali kalau kalian sdh mengetahui seluruh cerita, bgm anda dpt menilai? Kalian hanya membaca satu halaman dari sebuah buku. Dapatkah kalian menilai seluruh buku? Kalian hanya membaca satu kata dari sebuah ungkapan. Apakah kalian dapat mengerti seluruh ungkapan?Hidup ini bgt luas, namun Anda menilai seluruh hidup berdsrkan 1 halaman atau 1 kata. Yg anda tahu hanyalah sepotong! Jangan ktkan itu adalah berkat. Tdk ada yg tahu. Saya sudah puas dengan apa yg saya tahu. Saya tidak terganggu krn apa yg saya tidak tahu.""Barangkali org tua itu benar," mrk berkt 1 kpd yg lain. Jadi mereka tdk byk berkata2. Ttp di dlm hati mrk tahu ia salah. Mrk tahu itu adl berkat. 12 kuda liar pulang bersama 1 kuda. Dgn kerja sedikit, binatang itu dpt dijinakkan & dilatih, kmd dijual utk dpt uang.Orang tua itu mempunyai seorang anak laki-laki. Anak muda itu mulai menjinakkan kuda-kuda liar itu. Setelah beberapa hari, ia terjatuh dari salah satu kuda dan kedua kakinya patah. Sekali lagi orang desa berkumpul sekitar orang tua itu dan menilai."Kamu benar," kata mereka, "Kamu sudah buktikan bahwa kamu benar. Selusin kuda itu bukan berkat. Mereka adalah kutukan. Satu-satunya puteramu patah kedua kakinya dan sekarang dalam usia tuamu kamu tidak ada siapa-siapa untuk membantumu. Sekarang kamu lebih miskin lagi. Org tua itu bicara lagi. "Ya, kalian kesetanan dgn pikiran utk menilai, menghakimi. Jgn keterlaluan. Ktkan saja bhw anak saya patah kaki. Siapa tahu itu berkat atau kutukan? Tdk ada yg tahu. Kita hanya memp sepotong cerita. Hidup ini dtg sepotong-sepotong."Mk terjadilah 2 minggu kmd negeri itu berperang dgn negeri tetangga. Semua anak muda di desa diminta utk wamil. Hanya anak si orang tua tidak diminta krn ia terluka. Skl lagi org berkumpul sekitar org tua itu sambil menangis & berteriak krn anak2 mrk sdh dipanggil utk bertempur. Sedikit kemungkinan mrk kembali. Musuh sgt kuat dan
perang itu akan dimenangkan musuh. Mrk tdk akan melihat anak-anak mereka kembali"Kamu benar, org tua," mrk menangis "Tuhan tahu kamu benar. Ini membuktikannya. Kecelakaan anakmu mrpk berkat. Kakinya patah, ttp plg tdk ia ada bersamamu. Anak-anak kami pergi untuk selama-lamanya".Orang tua itu berbicara lagi, "Tidak mungkin untuk berbicara dengan kalian. Kalian selalu menarik kesimpulan. Tidak ada yang tahu. Katakan hanya ini: anak-anak kalian harus pergi berperang, dan anak saya tidak. Tidak ada yang tahu apakah itu berkat atau kutukan. Tidak adayang cukup bijaksana untuk mengetahui. Hanya Allah yang tahu.


Orang tua itu benar. Kita hanya tahu sepotong dari seluruh kejadian. Kecelakaan-kecelakaan dan kengerian hidup ini hanya merupakan satu halaman dari buku besar. Kita jangan terlalu cepat menarik kesimpulan. Kita harus simpan dulu penilaian kita dari badai-badai kehidupan sampai kita ketahui seluruh cerita.

3. Janji penghiburan 22:7 ‘berbahagialah orang yg….’
Penulis yang ‘dipaksa’ hidup dalam ‘pengasingan’, hidup dalam penderitaan, penganiayaan tetapi hal itu tdk membuat dirinya terasing, sehingga karya menjadi ‘firman’ berkat bagi zamannya dan sesudahnya. Penulis yang seharusnya perlu dihibur ternyata menghibur orang lain dengan kitab yang mengandung makna pengharapan dan janji bahwa Ia akan datang kembali. Suatu kekuatan bagi jemaat dalam menghadapi penganiayaan pemerintahan Romawi secara sistemik terhadap orang Kristen.
Penulis menggunakan bahasa dan gambaran-gambaran simbolis mengenai keselamatan eskatologis, suatu realitas dimana kehadiran yang menyelamatkan dinikmati oleh umat-Nya.

Ilustrasi : MAWAR UNTUK IBU
Seorg pria berhenti di toko bunga utk memesan seikat karangan bunga yg akan dipaketkan pd sang ibu yg tinggal jauh 250 km darinya. Begitu keluar dr mobilnya, ia melihat seorang gadis kecil berdiri trotoar jalan sambil menangis tersedu-sedu. Pria itumenanyainya kenapa dan dijawab oleh gadis kecil, "Saya ingin membeli setangkaibunga mawar merah untuk ibu saya.
Tapi saya cuma punya uang lima ratus saja, sedangkan harga mawar itu seribu."Pria itu tersenyum & berkata, "Ayo ikut, aku akan membelikanmu bunga yg kau mau."Kemudian ia membelikan gadis kecil itu setangkai mawar merah, sekaligus memesankan karangan bunga untuk dikirimkan ke ibunya.
Ketika selesai dan hendak pulang, ia menawarkan diri untuk mengantar gadis kecil itu pulang ke rumah. Gadis kecil itu melonjak gembira, katanya, "Ya tentu saja. Maukah anda mengantarkan ke tempat ibu saya?"
Kemudian mereka berdua menuju ke tempat yg ditunjukkan gadis kecil itu, yaitu
pemakaman umum, dimana lalu gadis kecil itu meletakkan bunganya pada sebuah kuburan yang masih basah. Melihat hal ini, hati pria itu menjadi trenyuh dan teringat sesuatu. Bergegas, ia kembali menuju ke toko bunga tadi dan membatalkan kirimannya.
Ia mengambil karangan bunga yang dipesannya dan mengendarai sendiri kendaraannya sejauh 250 km menuju rumah ibunya.


bandung-september '02

No comments: