Sore ini aku baru menelpon meimeiku berkaitan rencana berobat ke Singapore. Lagi membicarakan pengaturan jadwal penerbangan keluarga dia dari Surabaya ke Singapore dan aku/Nanncy ke Singapore... eh aku dapat berita yang tak mengenakkan dan mengejutkan, Lie San yaitu Ciecie sepupu [dari keluarga Mama] meninggal kemarin karena dibunuh oleh anak satu-satunya, Yoseph.
Mengenang ciecie Lie San, sungguh hidupnya tak mulus. Sejak kecil ciecie sudah membantu Popo (Nai Nai) bikin arak masak, arak gosok, kue ranjang, Mie Telor, dll di kota Probolinggo - Jatim, sedangkan Papa (Yi zhang) dan Mamanya (Yi-yi) tinggal di Surabaya. Hidupnya selalu dipenuhi dengan 'penderitaan'. Belum lagi harus membantu popoh untuk mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan sembayang untuk Wai Kung yang udah meninggal. Walau pun begitu, ia adalah sepupu yang dekat dengan keluarga kami.
Setelah menikah dengan Cie zHANG, Achoi sekitar tahun 80'an, aku berpikir hidupnya akan lebih baik daripada sebelumnya, terlebih setelah mereka dikarunia seorang anak, Yoseph. Namun setelah Yoseph masih dalam usia sekolah Dasar, Cie Zhang, meninggalkan cie-cie Lie San atau bercerai.
Dengan keadaan seperti itu, ia harus berjuang (tanpa bantuan secara materu dari Yiyi), ia berjualan arak masak, arak gosok, Mie Telor, Kue Ranjang di pasar dekat rumahnya di daerah Simokerto waktu itu.
Ketika aku pelayanan di GKA Elyon Surabaya, aku sering telpon, main ke rumahnya untuk saling sharing dan saling menguatkan. Ia selalu berkata:"Dien, moga engkau dipakai Tuhan dan diberkati dalam pelayananmu." Sejak aku pelayanan di Bandung, hanya sesekali kalau pas mampir ke Surabaya, aku dan mama mampir ke rumah Yiyi sekalian bertemu dengannya.
Cie, engkau sungguh hidup tak lama dan merana. Namun imanmulah yang membuat engkau terus kuat menghadapi badai hidup yang tak pernah berhenti. Engkau sekarang udah tenang dari segala penderitaan dunia.
berita tentang peristiwa ini bisa liat di http://www.liputan6.com/buser/?id=171660
atau http://www.tempointeraktif.com/hg/nusa/2009/01/20/brk,20090120-156122,id.html
3 comments:
OMG... parah banget... turut berdukacita ya pak sam...
god bless...
turut berduka cita, ga nyangka kalo masih ada hubungan saudara...
Turut berduka cita Pak. Maaf kami baru tahu sekarang kalo korban adalah saudara anda.
Kel. Rev Eddy Soejanto
Post a Comment