Sunday, October 29, 2006

spirit in their feet

Derby Fantastis
Luar biasa, indah, dan menggetarkan hati. Itulah kata-kata yang pantas diucapkan untuk menggambarkan derby Milano antara AC Milan dengan Internazionale, yang berakhir 3-4 pada Sabtu (28/10). Bagian paling menarik dalam derby della madoninna ke-265 adalah 26 menit terakhir pertandingan. Saat itu Inter memimpin 4-1, tapi Nerazzurri kehilangan satu pemain.


Marco Materazzi diusir wasit Stefano Farina setelah mencetak gol keempat Inter pada menit ke-69. Ia mendapat kartu kuning kedua setelah membuka kaus saat merayakan gol. Milan yang tampil galak di awal babak kedua tapi harus kemasukan dua gol semakin menekan Inter. Pada menit ke-79, Rossoneri memperoleh gol kedua lewat Alberto Gilardino. Ini gol pertama Gila untuk Milan di laga resmi sejak April lalu.

Gol tersebut membuat San Siro menjadi bergelora. Pertandingan bertambah seru karena Il Diavolo memperoleh peluang-peluang emas seperti tembakan Clarence Seedorf yang sayangnya dapat dipatahkan kiper Julio Cesar.
Pada menit ke-91, bola sepakan Kaka yang masuk ke gawang membuat asa tifosi Milan untuk melihat pasukan Carlo Ancelotti bangkit dan menahan Inter bertambah besar. Tiga menit terakhir benar-benar mencekam buat kedua klub.

Tifosi di San Siro berteriak “oohhh...” ketika sundulan Ricardo Oliveira yang bersama Alessandro Nesta lepas dari kawalan bek Inter melebar kurang satu meter dari tiang gawang. Itulah peluang terbaik Milan dalam tiga menit terakhir.

Stankovic Menangis
Setelah wasit Farina meniup peluit tanda pertandingan berakhir, pemain-pemain Inter meluapkan kegembiraan mereka. Dejan Stankovic sampai meneteskan air mata.
“Pertandingan akan berbeda jika kami tetap diperkuat 11 pemain. Tapi, saya tetap bahagia karena kami memberi yang terbaik dan menderita bersama sampai akhir laga,” kata Stankovic kepada Inter Channel.

“Malam yang bagus dan pertandingan yang sangat penting. Ini derby pertama saya di Italia dan saya mesti mengatakan bahwa laga tadi fantastis,” ujar Zlatan Ibrahimovic.
Ibra adalah pencetak gol ketiga Inter pada menit ke-47. Dua gol awal Beneamata dibuat Hernan Crespo (17’) dan Stankovic (22’). Sementara itu, gol pertama Milan dicetak Seedorf (50’).

Kemarahan Vieira
Inter pantas bergembira. Selain karena laga itu merupakan derby, kemenangan pada Sabtu lalu membuat Hitam-Biru unggul 14 poin atas Merah-Hitam. Berat buat Rossoneri untuk menyaingi Nerazzurri dalam lomba merebut Lo Scudetto. Akan tetapi, Milan belum menyerah. “Musim lalu Milan tertinggal jauh dari Juventus, tapi mampu hampir menyamai mereka. Ini belum berakhir,” ucap Ricardo Oliveira. “Musim masih panjang,” kata Ancelotti.

Tidak semua pemain Inter berpesta setelah derby berakhir. Patrick Vieira marah kepada pelatih Roberto Mancini dan asisten Sinisa Mihajlovic. Ia kesal karena tak diganti saat kakinya bermasalah. Yang ditarik malah Ibra.
“Saya tahu Vieira kesakitan, tapi saya berpikir ia dapat melewatinya,” jelas Mancio. “Vieira marah pada saya, tapi ia tetap harus berada di lapangan karena saya tak punya gelandang tengah lagi,” sebutnya.

Tifosi Inter tentu berharap masalah ini jangan sampai mengganggu keharmonisan tim [Riemantono].

Tiga Alasan Inter Menang
1. Kesalahan Ancelotti. Formasi 4-3-2-1 yang dipakai Milan membuat Inter tak tertekan. Justru Nerazzurri yang membuat Rossoneri tertekan. Keadaan berubah ketika Milan tampil dengan pola 4-4-2 dan 4-3-1-2 di babak kedua.

2. Bola mati. Ancelotti berkata Inter sangat bagus dalam memanfaatkan bola-bola udara dari tendangan bebas. Dua gol Inter berawal dari tendangan bebas yang kemudian disundul Crespo dan Materazzi. si Pirlo yang mati langkah sehingga tak bisa bebas bergerak. Sehingga aliran bola tak cukup deras ke Inzadhiving.

3. Stankovic brilian. Inter menang karena lini tengah mereka lebih baik. Stankovic tampil gemilang. Ia terpilih sebagai pemain terbaik. “Tembakan Stankovic fantastis,” kata Ancelotti tentang gol pemain asal Serbia itu.
http://www.bolanews.com/edisi-cetak/italia2.htm
sedang tadi pagi Dejan berperan sebagai DM deh sehingga tak fanstantic.

4. Cesar. Ia tak boleh dilupakan sebagai man of the macth juga menurut gua. Ia sudah beberapa kali menyelamatkan Gawang Inter dari gempuran Milan setelah Max keluar.

-------------------
"INTER PENGUASA MILAN"

kemenangan Inter atas rival sekotanya, Milan, rupanya tak hanya dibuktikan di meja hijau. Tetapi juga di lapangan rumput hijau. Ya hasil derby panas antara AC Milan dan Inter Milan pada hari Sabtu [28 Okt - Minggu dini hari 29/10 01.30 WIB] di stadion G. Meazza membuktikan bahwa 'I Nerazzurri' tak hanya bersih skandal, tetapi juga lebih baik dari Milan [di atas Lapangan].Inter memenangkan duel yang kerap dijuluki dengan 'derby della Madonnina' itu dengan skor tipis 3 - 4 atas Milan.

Alhasil tambahan 3 poin itu untuk sementara membuat INTER mengambil alih posisi capolista dengan poin 21. sebaliknya Milan bagaikan menumpuk duka dengan kekalahan tsb. Sebab sebelumnya, CCA CONI tak memberikan diskon pengurangan poin hukuman dari skandal Maggiopoli, padahal Juve, Fio dan Lazio mendapatkan diskon. Milan masih berkutat dengan poin 7.Pada laga tsb, INTER yang bertindak sebagai tim tamu, justru unggul 3 gol terlebih dahulu lewat gol-gol Crespo [17'], Dejan [22'] dan Ibra [47'].

Tambahan gol itu membuat Crespo dan Dejan kini sama-sama mengoleksi 4 gol.Milan memperkecil ketinggalan melalui Seedorf [50']. INTER kembali memperlebar jarak menjadi 4 - 1, setelah Matrix melakukan sundulan memanfaatkan umpan Figo, sehingga membuat Dida semakin nelangsa [linglung kale?].Sayang, Matrix kemudian melakukan selebrasi yang tak perlu, karena mengangkat kaosnya dan memamerkan tulisan di kaos dalamnya [memperingati HUT Davide ke 5]. Dan langsung, wasit Farina memberi kartu kuning ke 2 [alias kartu merah].Milan memanfaatkan keunggulan 10 pemain dari Inter, sehingga Gila menambah perbendaharaan gol Milan [76'] menjadi 2 - 4, memanfaatkan umpan silang Cafu. Cesar terlanjur maju ke depan, sehingga bola melesak ke gawang, Dejan pun tak kuasa membendungnya. Gol Kaka [91'] membantu Milan untuk mengejar ketertinggalan dari INTER. Skor berakhir 3 - 4.

MANCINI SEMPAT TEGANG
Usai pertandingan, Mancini mengak sempat tegang setelah Matrix di kelarkan oleh wasit, ditambah lagi Ibra dan Veira diderap cidera, di 20 menit terakhir. 'Bermain dengan 10 pemain di tambah cedera Ibra dan Veira, bukanlah hal yang mdah. Apalagi, ketika itu saya hanya memiliki 1 kesempatan lagi mengganti pemain, jelas Mancini.'Terus terang saya menghadapi masalah. Bila saya mengganti salah satu dari mereka, maka sesuai peraturan, saya tak bisa lagi melakukan pergantian pemain,' ujar Mancini lagi.

PUJIAN ANCELOTTI
Di sisi lain, Ance secar a jantan mengakui keunggulan rival sekotanya itu meski pd akhirnya ia juga tak memuji penampilan Inter [Ye... kita hanya butuh kemenangan, tak butuh pujian darimu]." diambil dari topskors.
---------

1 comment:

judi bola said...

inter ga ada matinya gan,,,,mantap,,