Monday, March 11, 2013

SAAT –SAAT YESUS DIURAPI


Markus 14:1-9
Markus adalah surat tertua dari 4 injil.
Betania berarti ‘rumah miskin’… kota tempat Lazarus dibangkitkan dan sekarang disebut lagi…setelah menjadi malam terakhir sebelum penyaliban.
Kisah ini menjadi menarik karena ditulis dalam masa akhir pelayanan Yesus, kemudian diikuti dengan kisah pengkhianatan muridNya sendiri, yaitu Yudas. Rupanya, melalui kedua kisah tersebut, penginjil Markus ingin membeberkan suatu realita yang dihadapi oleh Tuhan Yesus. Realita tersebut adalah bahwa setelah Dia melakukan segala-galanya bagi umatNya, itu tidak berarti bahwa umatNya pasti menjawab kasih dan pengorbananan tersebut dengan sikap yang benar.
Dalam kisah tersebut di atas, dikisahkan bahwa ada dua reaksi yang muncul terhadap tindakan tersebut. Reaksi pertama, Markus menulis : "Ada orang yang menjadi gusar". Siapakah orang yang menjadi gusar tersebut? Menurut Penginjil Matius, mereka itu adalah murid-murid (Mat. 26:8). Mereka protes dan berkata, "Untuk apa pemborosan minyak narwastu ini?" (Mark. 14:4). Menurut Injil Yohanes, orang tersebut adalah Yudas (Yoh.12:4).
Mengapa mereka berkata demikian? Mereka mengatakan demikian bukanlah tanpa alasan.
i.            Ayat 3 :’minyak narwastu ‘murni’ (Mati 26:7 dan Yoh 12:3 ‘mahal’) narwastu ini berasal dari tanaman di peg. Himalaya. Minyak ini sulit diperoleh karena termasuk barang langka, sehingga sering dipalsukan. Itulah sebabnya untuk menunjukkan bahwa minyak yang diberikan perempuan itu kepada Yesus bukanlah minyak yang palsu, maka ditambahkanlah kata “murni” di belakang kata-kata “minyak narwastu”. Karena kelangkaan dan tingkat kesulitan untuk memperolehnya, maka minyak ini dihargai dengan mahal. Minyak itu kemudian dicurahkan ke atas kepala Yesus.  Lukas tidak menyebutkan mahal atau pemborosan, tetapi memasalahkan wanita dosa urapi seorang pria dan nabi.
ii.            Murid-murid, khususnya Yudas -yang saat itu bertugas sebagai bendahara- adalah ´ahli ekonomi", dan nampaknya juga berjiwa sosial. Harganya di Yohanes disebut sebagai 300 dinar (gaji sepuluh bulan dari seorang). Lalu kota ini adalah penduduknya tidak semua kaya (kota betania – rumah miskin). Perhatikan alasan mereka: Sebab minyak ini dapat dijual tiga ratus dinar lebih dan uangnya dapat diberikan kepada orang-orang miskin" (ay. 5).
·           Barangkali murid-murid berkata: "Cinta sih cinta, tetapi jangan berlebih-lebihan dong. Bersyukur sih bersyukur, tapi yang benar dong caranya. Logis sedikit, gimana sih? Masa boros seperti itu."
iii.            Yang diam, namun memberi; sedangkan biasanya Yang Kritik biasanya tidak berbuat! Yesus memaklumi alasan mereka, namun tidak berarti kemiskinan bisa hilang hanya karena si wanita tidak jadi mengurapinya.
Yesus menyayangkan mengapa ketika seorang perempuan mengeluarkan banyak uang untuk Yesus, baru orang banyak yang hadir di situ mengingat orang miskin? Padahal tidak selamanya perempuan itu menghabiskan uang untuk hal yang sia-sia, makanya Yesus menganggap yang dilakukan perempuan itu tidaklah perbuatan yang salah. Alasan itulah yang mendorong Yesus untuk mengatakan : “Aku tidak akan selalu bersama-sama kamu”.
Ayat 9 "Sesungguhnya di mana saja Injil diberitakan di seluruh dunia, apa yang dilakukannya ini akan disebut juga untuk mengingat Dia."Apakah perempuan ini tahu Yesus akan meninggal dan disalibkan?
i.            Sedikit perdebatan, ketika Yesus mengatakan : “Tubuh-Ku telah diminyakinya sebagai persiapan untuk penguburan-Ku”. Dari perkataan ini yang menjadi perdebatan adalah apakah sebenarnya perempuan ini mengetahui akan kematian Yesus yang sebentar lagi akan tiba?
ii.            Ataukah, hanya kebetulan saja perempuan ini meminyaki tubuh Yesus? Dalam tradisi Yahudi, orang yang baru saja meninggal harus diolesi minyak agar tidak berbau sampai hari penguburan-Nya tiba.
iii.            Terlepas dari perempuan itu mengetahui atau tidak kematian Yesus yang sebentar lagi akan tiba, yang pasti Yesus begitu membela perempuan ini. Yesus mengangkat tindakan perempuan ini sebagai suatu tindakan terbaiknya kepada Yesus (ayat 8), sehingga perempuan itu layak dikenang ketika Injil diberitakan di seluruh dunia. Adalah suatu hal yang luar biasa, ketika Yesus menjanjikan kepada perempuan itu, bahwa perbuatannya akan dikenang oleh seluruh dunia.
Memang!!!! Terlalu banyak controversial yang Yesus katakan, lakukan dan ajarkan:
1.     Sistem pengurapan Yesus.
Biasa pengurapan seorang Raja, dilakukan di Istana atau di Bait Allah oleh seorang Imam Besar. Namun disini Yesus ‘memberikan diri’ kepada seorang wanita (sudah tidak wajar), pelacur, bukan pelayan Rohani.  Oleh sebab itu, Tuhan mengatakan bahwa ‘dimana injil diberitakan, apa yang disebut juga mengingat dia.’ (ayat 9). Itu artinya
·         apa yang dilakukannya, yaitu pengurapannya itu memberikan penguatan kepada Yesus saat akan mengalami kesengsaraan sampai mati di kayu salib. 
·         Kisah ini selalu diingat di masa-masa kesengsaraan Yesus, yaitu Kasih-Nya yang membuat Dia mau mati di Salib. Bagaimana dengan kita? Itulah yang harus terus diingat oleh kita? Maaf kadang puasa aja begitu susah…. Baca Alkitab aja malas… berdoa aja sudah tidak sempat…
·         Renungan bagi pemilik HP smartphone or Blcaberry:
Ya Tuhan, ampunilah dosa-dosa kami yang memiliki Handphone. Karena kami:
Lebih banyak mengisi Pulsa daripada mengisi kantong kolekte.
Lebih banyak ‘PEGANG HP’ daripada ‘Pegang Alkitab’
Lebih banyak ‘BACA SMS’ daripada ‘Baca Alkitab’
Lebih sering Nelpon namun Jarang bersekutu dengan Tuhan
Lebih sering buka Bluetooth daripada sujud bertelut dibawah kaki-Mu.
Lebih sering searching dalam kegelisahan jika signal provider tak terdeteksi daripada suara Tuhan tak terdektsi.
2.     Sistem penghargaan
Perbuatan ini disuruh untuk diingat!
Yesus sangat menantikan ada seseorang yang memberikan sesuatu bagi diri-Nya. Ditunggu sampai mau mati tidak seorang pun (bahkan yang paling dekat) melakukan ‘pemborosan/ pengurapan’ bagi diri-Nya. Walaupun sebelum ini Yesus juga pernah puji, ‘pemborosan’ (kenapa orang ini tidak disebut pemborosan? Karena hanya kuantitas kecil… walau pun besaar bagi dirinya). Hal itu baru datang pada si wanita yang berdoa (dahulu berdosa). Celaka orang yang sudah mengalami anugerah malah tidak berani memberi untuk-Nya, minim berbuat sesuatu untuk si Miskin. Bisa bayangkan dan berpikir: kepada orang miskin aja tidak memberi, mana mungkin kepada Tuhan Yesus mereka juga mau memberi… untuk apa mereka hanya mencari Yesus? Untuk mendapat sesuatu bukan memberi sesuatu!!!!
Saudaraku, ketika merenungkan kasih dan pengorbanan Yesus, seorang yang bernama C.T.Studd pernah berkata: "If Jesus is God and died for me, then, there is no sacrifice can be too great for me to make for Him" (Jikalau Yesus adalah Allah dan mati untuk saya, tidak ada lagi korban yang terlalu besar untuk saya persembahkan bagiNya).
3.     Sistem Nilai
Soal pemborosan itu, bukan pada nilai uang yang dikeluarkan atau barang yang terbuang! Tetapi apakah itu di’gelontor’kan untuk sesuatu yang primer dan memang pada porsi yang sebenarnya. Apakah tepat mengeluarkan nilai segitu untuk hal itu?
Aplikasi: Tidak sedikit, maaf para wanita yang memboroskan puluhan juta hanya untuk sebuah tas ber-merk! Kaget saya mendegar sepupunya ibu Nanncy yang dikasih pacarnya ketika Ulang tahun dengan tas seharga 24 juta :) Hah?????
Berapa yang kita buang untuk makan kita ke resto? Berapa yang kita buang untuk orang yang tidak mampu? Untuk pelayanan? Untuk perpuluhan? Untuk janji iman kita?
Yesus selalu menantikan, Tuhan Yesus tidak berarti tidak memperhatikan orang miskin. Semua yang dilakukan untuk orang-orang miskin rohani dan jasmani.
Ketika William Borden menyerahkan seluruh hidupnya kepada Yesus dan memberitakan Injil kemana-mana, termasuk di daerah-daerah sulit, tetapi kemudian meninggal dunia karena penyakit radang otak, banyak kawannya menyayangkan dan menyesalkan tindakan orang muda tersebut. Menurut mereka, seorang seperti dia yang penuh harapan, dari keluarga terkenal dan kaya, lulusan dari Yale University, tidak seharusnya memboroskan hidupnya secara demikian. Borden meninggal dalam usia muda, 38 tahun. Diduga, karena terlalu capek dan stress dalam pelayanan yang begitu sulit. Tetapi Borden tidak menyesal. Karena kemudian orang menemukan sehelai kertas di tempat pembaringannya dengan tulisan: "Saya sangat yakin, hingga kinipun Yesus menunggu tindakan seperti itu dilakukan untukNya. Yesus memang tidak memaksa orang-orang untuk melakukan hal tsb, seperti Dia juga tidak memaksa murid-murid. Memang pernah Dia mengatakan bahwa untuk menjadi pengikutNya haruslah rela mengutamakan Dia lebih dari pada harta, seluruh milik, bahkan dirinya. (Mat. 10:37-39). Tetapi Yesus menunggu dan masih terus menunggu di manakah ada hati yang berambisi memberi yang terbaik, memberi seluruh milik dan dirinya kepada Yesus. Hal itu sungguh memuaskan hati Yesus.
Bicara tentang Injil, apakah sebenarnya INTI daripada Injil? Bolehkah saya mengatakan bahwa sesungguhnya Injil itu adalah tindakan seseorang yang telah memboroskan seluruh HIDUP-NYA bagi umat manusia? Tetapi di sisi lain, Tuhan Yesus mengatakan bahwa Injil ini juga berita "PEMBOROSAN" dari seseorang kepada Dia yang patut menerimanya. Yesus ingin agar hal tsb diberitakan..

No comments: