Markus
14:1-9
Markus
adalah surat tertua dari 4 injil.
Betania
berarti ‘rumah miskin’… kota tempat Lazarus dibangkitkan dan sekarang disebut
lagi…setelah menjadi malam terakhir sebelum penyaliban.
Kisah ini menjadi menarik karena ditulis dalam masa akhir
pelayanan Yesus, kemudian diikuti dengan kisah
pengkhianatan muridNya sendiri, yaitu Yudas. Rupanya, melalui kedua kisah
tersebut, penginjil Markus ingin membeberkan suatu realita yang dihadapi oleh
Tuhan Yesus. Realita tersebut adalah bahwa setelah Dia melakukan segala-galanya
bagi umatNya, itu tidak berarti bahwa umatNya pasti menjawab kasih dan
pengorbananan tersebut dengan sikap yang benar.
Dalam kisah tersebut di atas, dikisahkan bahwa ada dua reaksi
yang muncul terhadap tindakan tersebut. Reaksi pertama, Markus menulis : "Ada orang yang menjadi gusar".
Siapakah orang yang menjadi gusar tersebut? Menurut Penginjil Matius, mereka
itu adalah murid-murid (Mat. 26:8). Mereka protes dan berkata, "Untuk apa pemborosan minyak narwastu ini?"
(Mark. 14:4). Menurut Injil Yohanes, orang tersebut adalah Yudas (Yoh.12:4).
Mengapa
mereka berkata demikian? Mereka mengatakan demikian bukanlah tanpa alasan.
i.
Ayat 3 :’minyak
narwastu ‘murni’ (Mati 26:7 dan Yoh 12:3 ‘mahal’) narwastu ini berasal dari tanaman di peg. Himalaya. Minyak ini
sulit diperoleh karena termasuk barang langka, sehingga sering dipalsukan. Itulah
sebabnya untuk menunjukkan bahwa minyak yang diberikan perempuan itu kepada
Yesus bukanlah minyak yang palsu, maka ditambahkanlah kata “murni” di belakang
kata-kata “minyak narwastu”. Karena kelangkaan dan tingkat kesulitan untuk
memperolehnya, maka minyak ini dihargai dengan mahal. Minyak itu kemudian
dicurahkan ke atas kepala Yesus. Lukas
tidak menyebutkan mahal atau pemborosan, tetapi memasalahkan wanita dosa urapi
seorang pria dan nabi.
ii.
Murid-murid,
khususnya Yudas -yang saat itu bertugas sebagai bendahara- adalah ´ahli
ekonomi", dan nampaknya juga berjiwa
sosial. Harganya di Yohanes disebut sebagai
300 dinar (gaji sepuluh bulan dari seorang). Lalu kota ini adalah penduduknya
tidak semua kaya (kota betania – rumah miskin). Perhatikan alasan mereka: Sebab minyak ini dapat dijual tiga
ratus dinar lebih dan uangnya dapat diberikan kepada orang-orang miskin"
(ay. 5).
·
Barangkali murid-murid berkata: "Cinta sih cinta,
tetapi jangan berlebih-lebihan dong. Bersyukur sih bersyukur, tapi yang benar
dong caranya. Logis sedikit, gimana sih? Masa boros seperti itu."
iii.
Yang diam, namun memberi; sedangkan biasanya Yang Kritik
biasanya tidak berbuat! Yesus memaklumi alasan mereka, namun tidak berarti
kemiskinan bisa hilang hanya karena si wanita tidak jadi mengurapinya.
Yesus
menyayangkan mengapa ketika seorang perempuan mengeluarkan banyak uang untuk
Yesus, baru orang banyak yang hadir di situ mengingat orang miskin? Padahal
tidak selamanya perempuan itu menghabiskan uang untuk hal yang sia-sia, makanya
Yesus menganggap yang dilakukan perempuan itu tidaklah perbuatan yang salah.
Alasan itulah yang mendorong Yesus untuk mengatakan : “Aku tidak akan selalu
bersama-sama kamu”.
Ayat 9 "Sesungguhnya di mana saja Injil diberitakan di
seluruh dunia, apa yang dilakukannya ini akan disebut juga untuk mengingat
Dia."Apakah perempuan ini tahu Yesus akan meninggal dan disalibkan?
i.
Sedikit
perdebatan, ketika Yesus mengatakan : “Tubuh-Ku telah diminyakinya sebagai persiapan
untuk penguburan-Ku”. Dari
perkataan ini yang menjadi perdebatan adalah apakah sebenarnya perempuan ini
mengetahui akan kematian Yesus yang sebentar lagi akan tiba?
ii.
Ataukah, hanya kebetulan saja perempuan ini
meminyaki tubuh Yesus? Dalam tradisi Yahudi, orang yang baru saja meninggal
harus diolesi minyak agar tidak berbau sampai hari penguburan-Nya tiba.
iii.
Terlepas dari
perempuan itu mengetahui atau tidak kematian Yesus yang sebentar lagi akan
tiba, yang pasti Yesus begitu membela perempuan ini. Yesus mengangkat tindakan
perempuan ini sebagai suatu tindakan terbaiknya kepada Yesus (ayat 8), sehingga
perempuan itu layak dikenang ketika Injil diberitakan di seluruh dunia. Adalah
suatu hal yang luar biasa, ketika Yesus menjanjikan kepada perempuan itu, bahwa
perbuatannya akan dikenang oleh seluruh dunia.
Memang!!!!
Terlalu banyak controversial yang Yesus katakan, lakukan dan ajarkan:
1. Sistem
pengurapan Yesus.
Biasa
pengurapan seorang Raja, dilakukan di Istana atau di Bait Allah oleh seorang
Imam Besar. Namun disini Yesus ‘memberikan diri’ kepada seorang wanita (sudah
tidak wajar), pelacur, bukan pelayan Rohani. Oleh sebab itu, Tuhan mengatakan bahwa ‘dimana
injil diberitakan, apa yang disebut juga mengingat dia.’ (ayat 9). Itu artinya…
·
apa yang dilakukannya, yaitu pengurapannya
itu
memberikan penguatan kepada Yesus saat akan mengalami kesengsaraan sampai mati
di kayu salib.
·
Kisah
ini selalu diingat di masa-masa kesengsaraan Yesus, yaitu Kasih-Nya yang
membuat Dia mau mati di Salib. Bagaimana dengan kita? Itulah yang harus terus
diingat oleh kita? Maaf kadang puasa aja begitu susah…. Baca Alkitab aja malas…
berdoa aja sudah tidak sempat…
·
Renungan
bagi pemilik HP smartphone or Blcaberry:
Ya Tuhan, ampunilah dosa-dosa kami yang memiliki Handphone.
Karena kami:
Lebih banyak mengisi Pulsa daripada mengisi kantong kolekte.
Lebih banyak ‘PEGANG HP’ daripada ‘Pegang Alkitab’
Lebih banyak ‘BACA SMS’ daripada ‘Baca Alkitab’
Lebih sering Nelpon namun Jarang bersekutu dengan Tuhan
Lebih sering buka Bluetooth daripada sujud bertelut dibawah
kaki-Mu.
Lebih sering searching dalam kegelisahan jika signal provider
tak terdeteksi daripada suara Tuhan tak terdektsi.
2. Sistem
penghargaan
Perbuatan ini
disuruh untuk diingat!
Yesus sangat menantikan ada seseorang yang
memberikan sesuatu bagi diri-Nya. Ditunggu
sampai mau mati tidak seorang pun (bahkan yang paling dekat) melakukan
‘pemborosan/ pengurapan’ bagi diri-Nya. Walaupun
sebelum ini Yesus juga pernah puji, ‘pemborosan’ (kenapa orang ini tidak disebut pemborosan? Karena hanya kuantitas
kecil… walau pun besaar bagi dirinya). Hal itu baru datang pada si wanita
yang berdoa (dahulu berdosa). Celaka
orang yang sudah mengalami anugerah malah tidak berani memberi untuk-Nya, minim
berbuat sesuatu untuk si Miskin. Bisa bayangkan dan berpikir: kepada orang miskin aja tidak memberi, mana
mungkin kepada Tuhan Yesus mereka juga mau memberi… untuk apa mereka hanya
mencari Yesus? Untuk mendapat sesuatu bukan
memberi sesuatu!!!!
Saudaraku, ketika merenungkan kasih dan pengorbanan Yesus,
seorang yang bernama C.T.Studd pernah berkata: "If Jesus is God and died
for me, then, there is no sacrifice can be too great for me to make for Him"
(Jikalau Yesus adalah Allah dan mati untuk saya, tidak ada
lagi korban yang terlalu besar untuk saya persembahkan bagiNya).
3. Sistem Nilai
Soal
pemborosan itu, bukan pada nilai uang yang dikeluarkan atau barang yang
terbuang! Tetapi apakah itu di’gelontor’kan untuk sesuatu yang primer dan
memang pada porsi yang sebenarnya. Apakah tepat mengeluarkan nilai segitu untuk
hal itu?
Aplikasi: Tidak
sedikit, maaf para wanita yang memboroskan puluhan juta hanya untuk sebuah tas
ber-merk! Kaget saya mendegar sepupunya ibu Nanncy yang dikasih pacarnya ketika
Ulang tahun dengan tas seharga 24 juta :) Hah?????
Berapa yang
kita buang untuk makan kita ke resto? Berapa yang kita buang untuk orang yang
tidak mampu? Untuk pelayanan? Untuk perpuluhan? Untuk janji iman kita?
Yesus selalu menantikan, Tuhan Yesus tidak
berarti tidak memperhatikan orang miskin. Semua yang dilakukan untuk
orang-orang miskin rohani dan jasmani.
Ketika William Borden menyerahkan seluruh hidupnya kepada Yesus
dan memberitakan Injil kemana-mana, termasuk di daerah-daerah sulit, tetapi
kemudian meninggal dunia karena penyakit radang otak, banyak kawannya
menyayangkan dan menyesalkan tindakan orang muda tersebut. Menurut mereka,
seorang seperti dia yang penuh harapan, dari keluarga terkenal dan kaya,
lulusan dari Yale University, tidak seharusnya memboroskan hidupnya secara
demikian. Borden meninggal dalam usia muda, 38
tahun. Diduga, karena terlalu capek dan stress dalam pelayanan yang
begitu sulit. Tetapi Borden tidak menyesal. Karena kemudian orang menemukan
sehelai kertas di tempat pembaringannya dengan tulisan: "Saya sangat yakin, hingga kinipun Yesus
menunggu tindakan seperti itu dilakukan untukNya. Yesus memang tidak memaksa
orang-orang untuk melakukan hal tsb, seperti Dia juga tidak memaksa
murid-murid. Memang pernah Dia mengatakan bahwa untuk menjadi pengikutNya
haruslah rela mengutamakan Dia lebih dari pada harta, seluruh milik, bahkan
dirinya. (Mat. 10:37-39). Tetapi Yesus menunggu dan masih terus menunggu di
manakah ada hati yang berambisi memberi yang terbaik, memberi seluruh milik dan
dirinya kepada Yesus. Hal itu sungguh memuaskan hati Yesus.
Bicara tentang Injil, apakah sebenarnya INTI daripada Injil? Bolehkah saya mengatakan bahwa sesungguhnya
Injil itu adalah tindakan seseorang yang telah memboroskan seluruh HIDUP-NYA bagi umat manusia? Tetapi
di sisi lain, Tuhan Yesus mengatakan bahwa Injil ini juga berita
"PEMBOROSAN" dari seseorang kepada Dia yang patut menerimanya.
Yesus ingin agar hal tsb diberitakan..
No comments:
Post a Comment