Wednesday, December 12, 2012

KETAATAN tidak sama dengan MEMBABI BUTA.

Matius 2:22-23a
Pendahuluan
Bahasa Indonesia kadang kurang sempurna dalam mengartikan semua nama, namun tidak sedikit memberikan arti yang unik dan bagus sekali. Babi = polos, lugu dan lucu (makanya sering dipakai ikon). Sedang BUTA mengacu kepada seseorang yang tidak bisa apa2, nurut saja jika dituntun orang. Pokoknya pasrah saja. Tetapi jika digabung dua kata ini sudah berbeda makna!!!!

Kitab Lukas memberitakan kelahiran Yesus yang disampaikan kepada Maria dan gembala. Sebagai gambaran seorang yang lemah dan kaum marginal… kaum yang memakai HATI dari OTAK.
SEDANGKAN kitab Matius adalah berita kelahiran kepada Yusuf dan Kaum Majus sebagai gambaran orang yang pintar, dipandang orang, kaum yang kuat, kaum yang memakai OTAK dari HATI.

Lepas dari dua hal itu. Maka kita melihat bahwa Allah kita LUAR BIASA, Allah yang dahsyat karena cara kerja tidak terjangkau atau terpikirkan oleh manusia, Unik dan menakjubkan.

  1. TAAT walau TIDAK MEMUNGKINKAN. Yusuf seorang yang tulus hati [1:19 - diakoios = tulus, benar, kudus atau seorang yang berkarater kuat -- > artinya seorang yang tidak mudah terombang-ambing, berprinsip].

IBIS - Yusuf, tunangannya itu, adalah seorang yang selalu mentaati hukum agama. Jadi ia mau memutuskan pertunangannya, tetapi dengan diam-diam, supaya Maria tidak mendapat malu di muka umum.
Dari awal dia seorang yang tidak sembrono [1:20] dalam membuat segala hal. Oleh sebab itu dia disebut seorang yang ‘diakoios’.
Aplikasi: Julukan itu selalu mampir dalam hidup sesuai dengan kehidupan sehari-hari, keputusan yang selalu diambil, pola pandang kita, gaya hidup kita dan cara kerja kita. Walau pun, sulit diterima akal dan kondisi sangat memojokkan dirinya, dia tetap menaati.
Kali kedua, ketika Yusuf diperingatkan melalui Malaikat Tuhan untuk menyingkir ke Mesir, dia segera pergi tanpa Tanya lagi, tanpa mempertimbangkan, tanpa bermaksud melawan seperti waktu mau menceraikan Maria.
Segera mempersiapkan perjalanannya ke Mesir. Disini luar biasa, persembahan dari Majus telah Allah rencanakan untuk membiayai perjalanan mereka ke Mesir. Dan sekaligus menggenapi nubuatan di kitab Hosea 11:1.
Aplikasi:
1. Tidak mau jatuh dalam lubang yang sama.
2. Dia sudah melihat beberapa hal dengan Allah yang dipercayainya adalah Allah yang Luar biasa, oleh sebab itu, walau kondisi yang tidak mendukung untuk beriman dan taat, namun dia tetap menjalani semua itu dengan DIAM, tidak berkeluh kesah, tidak bersunguht-sungut, tidak bertanya-tanya:’kenapa malah melahirkan Mesias, seharusnya diberkati dan luar biasa namun kok malah alami banyak kesulitan!”.
2. TAAT walau TIDAK MEMBABI BUTA. Tidak sedikit orang berpikir bahwa 'berjalan dalam ketaatan' bersama Allah berarti kehidupan yang berserah total. Dan ini dimaknai seperti robot, dan membiarkan pikiran atau ratio kita dalam posisi netral. Pdhal tidak sepenuhnya benar, dalam kasus sebelumnya terlihat dari kasus sebelumnya dia tidak mau jadi ROBOT, tetapi ditegur oleh Tuhan. Lalu dalam kasus kedua dia malah seolah-olah seperti ROBOT. Dan kali ketiga ini, dia bertindak dalam perpaduan robot dan akal manusia atau hikmat Allah.
Pdhal Tuhan ingin kita menaati (red: mengasihi) dengan segenap hati dan pikiran (Mat 22:37), itu berarti mengiringi Tuhan itu bukan memBABI-buta atau juga setengah2 aja. Tuhan memakai dan memanggil kita atau memimpin kita dengan hati dan OTAK…. Karena semua itu diciptakan oleh Allah untuk tinggal dalam tubuh kita dan dimanfaatkan secara benar dan tepat adanya.
Ketaatan Yusuf dalam peristiwa NATAL membersitkan hal itu! Yusuf peka akan situasi politik, plus mimpi dari Allah sehingga dengan hikmat dari Tuhan ia 'menyingkir' maka tergenapi-lah nubuatan nabi. Ini ketaatan yang sangat luar biasa.

No comments: