Bila mengamati perjalanan paro musim seri A, maka tak berkelebihan bila Inter sedang menjalani suatu drama kisah yang menakjubkan. Tak sedikit pengamat bola, termasuk Arrigo Sacchi yang menyatakan bahwa Inter sedang menghadapi musim yang tak berbeda jauh dengan musim lalu.
Tahun 2007 bisa dibilang menjadi tahun milik Inter, selain memenangi scudetto 2006/2007, tahun 2007 Inter Milan baru sekali kalah dengan Roma. Menurut survey, dari mulai dari 13 Januari 2007 - 23 Desember 2007 Inter meraih poin rata-rata 2.48/pertandingan [37 gionarta]. Rekor masih dipegang oleh Juventus yang memiliki 2,51/pertandingan yang dibuat pada kompetisi 1932.
Perbedaan dengan musim lalu, Juventus kembali dalam percaturan seri A setelah bermain 1 musim di seri B. La Gazzeta della Sport memberikan nilai 9,5 [sedangkan tahun lalu dengan nilai 9]. Walau pun tim lain juga mengalami kemajuan, seperti Juventus yang tampil mengesankan musim ini dan bisa survive dalam musim 2007/2008. Mereka mendapat nilai 8,5 dan Roma hanya mendapatkan nilai 8. Lalu Milan hanya mendapatkan nilai 5.
Sedangkan survey Italpress memaparkan bahwa dari 18 pelatih [kecuali Mancini dan Edy Reja yang tak mengembalikan angket] mengakui bahwa Inter memang luar biasa. Inter bukan hanya mendapat tim terbaik tetapi juga striker Inter, Zlatan, mendapatkan kategori pemain terbaik dan mengalahkan Kaka sebagai pemain terbaik Eropa dan versi Fifa [http://www.detiksport.com/ligaitalia/index.php/home.read/tahun/2007/bulan/12/tgl/29/time/123018/idnews/872524/idkanal/71].Di antara tim-tim besar, Milan merupakan kekecewaan terbesar.
Di awal musim digandang sebagai tim yang diprediksi sebagai peraih scudetto tetapi sampai paro musim masih tertatih-tatih. Sedangkan Roma masih mirip dengan musim lalu, walau pun masih di posisi ke dua tapi performa mereka masih tak konsisten walau pemainan mereka sangat enak untuk ditonton.